Kan Kemenag Batola Gelar uji coba tes CAT Petugas Haji
Marabahan – Humas. Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Barito Kuala (Batola) untuk pertama kali rekrutmen dan seleksi petugas haji
Indonesia menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Sistem tersebut
sebagai metode tes kompetensi dengan alat bantu smartphone berbasis android.
Salah satu tujuannya yaitu mempercepat proses hasil ujian dan menciptakan
standarisasi penilaian tes petugas haji.
Untuk memantapkan persiapan para peserta calon petugas
haji dalam menghadapi tes kompetensi tersebut, Kantor Kementerian Agama Batola
melaksanakan sosialisasi dan simulasi CAT. Sosialisasi yang di gelar oleh
Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) itu diikuti 9 orang peserta untuk
kategori TPHI (Tim Pemandu Haji Indonesia), TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji
Indonesia) dan PPIH (Panitia Pelaksana Ibadah Haji) Arab Saudi.
“Simulasi ini sebagai langkah antisipatif akan
kemungkinan kesulitan yang dihadapi para peserta saat pelaksanaan CAT Tingkat kabupaten/kota
karena tidak semua peserta mampu mengoperasikan android, mengenal jaringan
internet, dan lain-lain,” jelas Hamdan Staf seksi PHU, Senin, 27/01/2020.
Menurut H. Rusbandi, sistem CAT merupakan hal baru
dalam proses perekrutan petugas haji. Di mana para peserta dituntut melek IT
karena mereka akan mengerjakan soal dengan menggunakan laptop, diharapkan
dengan system CAT mampu melahirkan petugas haji yang profesional dan
berkompeten. Sistem CAT Diyakini Mampu Lahirkan Petugas Haji Profesional.
“Kemenag hari ini mencari petugas yang siap melayani, bukan petugas yang siap
melaksanakan ibadah haji” ujarnya.
Mantan ka Kemenag Tanah Laut ini menyampaikan bahwa
rekrutmen petugas haji menggunakan sistem CAT merupakan hal yang baru.
“Rekrutmen petugas haji menggunakan sistem CAT adalah ‘makhluk baru’ tahun ini,
yang menjadi salah satu syarat untuk memasuki pintu menjadi petugas haji,”
tukasnya.
Melalui sistem CAT, ia pun berharap akan lahir petugas
haji yang memenuhi kualifikasi dan harapan masyarakat utamanya calon jemaah
haji. “Penggunaan IT dalam melaksanakan tugas sebagai petugas sangat dibutuhkan
dan memiliki arti penting, sebab prinsip efektifitas dan efesiensi yang
dimiliki oleh sistem IT akan sangat membantu jemaah haji kita dalam proses
pelaksanaan ibadahnya baik sejak di tanah air, maupun selama berada di Tanah
suci,” jelasnya. (Ref?ft:Masgun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar