Rabu, 03 Agustus 2016

Ka Kemenag Batola Ikuti Konferensi Ulama Internasional Marabahan – Humas. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Barito Kuala (Batola) Dr. H. Ahmadi H. Syukran Nafis, MM ikuti Konferensi Ulama Internasional yang bertajuk Bela Negara, Rabu-Jumat (27-29/7/16) di Pekalongan. Acara ditutup, Jumat (29/7) di Gedung Kanzus Sholawat menghasilkan 15 konsensus (kesepakatan) ulama terkait bela negara dan berbagai problem dunia Islam. Dalam keterangannya H. Ahamadi mengatakan Konferensi Internasional Bela Negara ini digagas Jammiyah Ahlith Thoriqoh al-Mutabaroh An-Nahdliyah (Jatman) membahas tiga aspek utama. Aspek-aspek tersebut di antaranya akidah, ekonomi, dan pendidikan. Lebih lanjut ka Kemenag Batola mengatakana ada 15 konsensus hasil Konferensi Ulama Internasional di Pekalongan yang disusun oleh sekitar 69 ulama dan intelektual dari 40 negara, salah satunya adalah Ajaran Islam yang lurus dengan nilai-nilai keimanan dan moral merupakan jaminan satu-satunya dan merupakan tameng yang kokoh untuk keselamatan negara dan kebahagian manusia dimana di dalamnya terdapat pendidikan yang berlandaskan kepada ketuhanan yang mengajarkan keadilan menuju kepada kebenaran dan membawa kita kepada jalan yang lurus yang diridhoi Allah SWT. Sementara ulama asal Syiria Syekh Muhammad Adnan Al-Afyuni. Dalam prakatanya, Syekh Afyuni menyampaikan bahwa konferensi telah berlangsung dengan sejumlah sidang pembahasan secara ilmiah dan dialog, di mana telah dibahas pentingnya bela negara, melindungi negara dan mengembangkan negara serta menjaga stabilitas dan pertumbuhannya. “Juga penting hidup rukun di seluruh negara-negara peserta serta pentingnya menyebarluaskan rasa cinta perdamaian, kerja sama, saling bahu-membahu atas dasar fiqih dan legalitas agama kita yang berlandasakan kepada teks-teks agama Islam yang hanif dan ajaran-ajarannya dari para ulama salafus sholeh,” urai ulama yang menjabat Mufti Damaskus ini. Kegiatan ini ditutup oleh pidato Syekh Muhammad bin Muhammad Rajab Deeb (Syiria). Dalam pidatonya, Syekh Rajab mengusulkan penambahan satu poin konsensus, yaitu memberdayakan peran perempuan di segala lini kehidupan. Karena dia memandang perempuan juga unsur penting dalam upaya bela negara. Lagi pula menurutnya, Islam tidak pernah mendiskriminasi perempuan di atas laki-laki. (Ref : Masgun / Ft : Madi)

TUGAS POKOK PENYULUH TUGAS POKOK PENYULUH AGAMA ISLAM HONORER KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO KUALA

  TUGAS POKOK PENYULUH TUGAS POKOK PENYULUH AGAMA ISLAM HONORER                         KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO KUALA    ...